Bahasa Ibu adalah Bahasa Cinta ->>>
karena seorang ibu lebih punya naluri mendidik anknya dengan kasih sayang.
Bahasa Ibu sebagai bahasa cinta adalah cara mencintai anak sehingga anak pun
merasa bahwa dirinya memang kita cintai.
Rumus sederhana dalam bahasa ibu yakni:
1.
Mendengarkan aktif
Adalah Proses aktif
;setelah mendengarkan
; guru memberikan feed
back yang tepaT;
memberikan
sinyal pada anak bahwa ia diterima dengan baik.
Bagaimana mendengarkan anak
dengan sunggug-sungguh itu? Jika anak sedang berusaha
mengatakan sesuatu, tinggalkanlah semua pekerjaan yang sedang kita lakukan,
ambillah waktu dan dengarkan dia, tatap mata anak, duduk sejajar hingga
mencapai eye level. Hal ini menunjukkan bahwa guru memang benar-benar
mendengarkannya. Tepuklah atau elus punggung anak dengan halus. Jika pada saat
guru tidak dapat mendengar aktif karena ada pekerjaan yang benar-benar tidak bias
ditinggalkan, katakanlah : “Ok tunggu ya lima menit lagi kita bicara setelah
ibu menyelesaikan tugas ini”.
2.
Menerima
Menerima secara keseluruhan yang mencakup :
·
Baik perasan itu negative atau
positif
·
Penerimaan yang tanpa
syarat
·
Tetap menerima perasaan
tersebut walau apapun yang terjadi
Kuncinya adalah terima, terima ,
dan terima perasaanya. Salah satu cara bentuk
penerimaan
guru terhadap perasaan anaknya adalah
mendengarkan cerita atau hal-hak yang ingin diungkapkan oleh anak dengan focus.
Sebagai suatu penguatan kita terhadap apa yang diceritakan oleh anak , kita bisa
menggunakan kata-kata “aku mengerti”
3.
Memahami perasaan
salah satu bentuk memahami perasaan anak
didik kita saat berada di sekolah adalah ketika anak itu sedang unmood, guru
sebaiknya tidak perlu bertanya kenapa? (untuk kelas kecil) karena si
anak pun belum mengerti perasaan apa yang sedang ia alami saat itu, sebisa
mengkin seorang guru memposisikan perasaan dirinya dengan perasaan si anak.
4.
Menghargai
Bentuk penghargaan dan apresiasi bagi diri
anak , menghargai apa-apa yang dilakukan si anak bis dalam bentuk reward.
Bahasa ibu berkaitan dengan penanganan anak
(Studi Handling). Permasalahan anak di sekolah bias di upayakan focus dalam penanganan
terhadap anak.
1)
Beberapa macam student
handling yang diterapkan di SOU baik sekali kita simak, di bawah ini:Missbehave
vs behavior problemè
missbehave =jenis permasalahan anak berpengaruh terhadap dirinya sendiri dan
tidak dipengaruhi oleh orang lain. Contoh: nanak-anak datang terlambat,
marah-marah tapi tidak merugikan orang lain (hanya merusak barang-barang punya sendiri),
sedangkan behavior problem= jenis permasalahan yang berpengaruh terhadap
dirinya sendiri dan orang lain, masalah yang ada pun merupakan masalah yang
akan menulatkan kepada orang lain . Contoh=menyela pembicaraan.
2)
Behavioral interventionà dibagi tiga:
ü
Respon immediately (respon
segera suapaya masalah tidak melebar) contoh berkelahi, merebut barang orang
lain, tidak minta maaf ketika salah.
ü
Respon consistenlly
(tangani segera konsisten) contoh : memainkan gadget lupa waktu,
3)
Positif Reinforces
(tanggapan positif terhadap anak)
v
Attention=berupa perhatian
contoh senyum dan tatap muka
v
Tangiables=berupa hadiah
atau sesuatu yang terlihat contoh: memberikan permen, coklat, es krim, stiker
bintang.
v
Activities=dalam bentuk
tindakan atau perbuatan dengan cara mentraktir.
4)
Stage of discipline
(Tingkatan disiplin)
- Early stage(umur 4-5 taHUN)
cara pemahamanya adalah dengan yaitu apa yang benar dan apoa yang salah harus
jelas
- Stage 1 (umur 6-8 tahun)
cara penangannya:memberikan reward dan punishment
- Stage 2(umur 8-10 tahun)
cara penangannya : tentang bentuk “the mutual interpersonal stage” dimana hal
ini anak didik selalu ingin menyenangkan gurunya dan selalu ingin diberikan
tanggung jawab lebih dari gurunya.
- Stage 3(usia 10 tahun ke
atas) contoh pemahamannya : karena anak-anak sudah mulai menyadari apa yang
seharusnya mereka kerjakan tanpa harus di minta guru kelasnya.